Posted by : Unknown Kamis, 02 Mei 2013







A. Rangkaian Penyearah (Rectifier Circuit)

Sebagian besar rangkaian elektronika membutuhkan tegangan DC untuk dapat bekerja dengan baik. Karena tegangan jala-jala adalah tegangan AC, maka yang harus dilakukan terlebih dahulu dalam setiap peralatan elektronika adalah mengubah atau menyearahkan (rectifying) tegangan AC ke DC. Pada umumnya, tegangan AC didekati dengan sinyal gelombang sinus, seperti tampak pada Gambar 4.1. Secara matematika, gelombang sinus dinyatakan oleh:
v = Vp sin (t+θ) (4.1)
dimana v = tegangan sesaat
Vp = tegangan puncak
θ = sudut dalam derajat atau radian

 






Gambar 4.1 Gelombang Sinus

Beberapa peralatan elektronika mengandung sebuah transformator seperti tampak pada Gambar 4.2 untuk menaikkan atau menurunkan tegangan jala-jala. Besarnya penaikkan atau penurunan tegangan sebanding dengan rasio jumlah lilitan pada bagian primer dengan jumlah lilitan sekunder. Untuk memudahkan pemahaman berikutnya, perbandingan ini tidak dibahas lebih lanjut. Sebagai gantinya, hanya tegangan sekunder yang diberikan.


 




Gambar 4.2 Transformator

B. Rangkaian Penyerarah Setengah Gelombang

Gambar 4.3 memperlihatkan rangkaian yang disebut penyearah setengah gelombang (half wave rectifier). Pada setengah siklus tegangan sekunder yang positif, dioda mengalami forward biased untuk setiap tegangan yang lebih dari 0.7 volt (tegangan offset). Ini menghasilkan tegangan lintas tahanan beban (RL) yang mendekati bentuk setengah gelombang sinus. Pada setengah siklus negatif, diode mengalami reverse biased, yang menyebabkan arus beban menjadi nol dan tegangan beban jatuh menjadi nol.


Gambar 4.3 Rangkaian Penyerah Setengah Gelombang

Jika digunakan pendekatan dioda ideal, puncak tegangan yang disearahkan sama dengan puncak tegangan sekunder, seperti ditunjukkan pada Gambar 4.4(a). Sedangkan, jika digunakan pendekatan dioda offset, puncak tegangan yang disearahkan memiliki tegangan puncak keluaran yang lebih rendah dari tegangan puncak masukan, seperti tampak pada Gambar 4.4(b).

(a)


(b)

Gambar 4.4 Tegangan Masukan dan Keluaran Penyerah Setengah Gelombang
(a)   Pendekatan Dioda Ideal dan (b) Pendekatan Dioda Offset

C. Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh dengan Center Tap Trafo

Nampak dari gambar diatas, bahwa penyearah setengah gelombang, belum menghasilkan tegangan DC yang baik. Oleh karena itu, diupayakan cara-cara lain untuk mendapatkan tegangan DC yang lebih baik. Gambar 4.5 menunjukkan sebuah rangkaian penyearah gelombang penuh dengan menggunakan Center Tap Trafo. Selama setengah siklus tegangan sekunder yang positif, dioda yang atas mengalami forward biased dan dioda yang bawah mengalami reverse biased. Sehingga, arus mengalir melalui dioda yang atas, ke tahanan beban, dan setengah belitan yang atas. Sebaliknya, selama setengah siklus tegangan sekunder yang negatif, arus akan mengalir melalui dioda yang bawah, ketahanan beban l, dan setengah belitan yang bawah.



Gambar 4.5 Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh dengan Center Tap Trafo

Dalam kedua siklus diatas, tahanan beban mendapatkan polaritas yang sama, tanpa memperhatikan dioda mana yang konduksi. Sehingga, tegangan keluaran pada beban berbentuk sinyal gelombang penuh yang disearahkan seperti terlihat pada Gambar 4.6.


(a)
 







                   (b)   

                                                
                                                 
                                                                                                                                                                                          (c)

Gambar 4.6 Penyearah Gelombang Penuh Center Tap Trafo: (a) Proses Penyearahan
(b)  Pendekatan Dioda Ideal dan (c) Pendekatan Dioda Offset

D. Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh dengan Dioda Jembatan

Pada saat ini, penyearah gelombang penuh dengan Center Tap Trafo, tidak umum digunakan. Penyerah gelombang penuh yang paling terkenal ialah penyearah jembatan (bridge rectifier). Gambar 4.7 menunjukkan rangkaian dan proses penyearah jembatan. Selama setengah siklus tegangan sekunder yang positif, dioda kanan atas dan dioda kiri bawah di-forward biased, sehingga tegangan beban mempunyai polaritas yang searah. Selama setengah siklus negatif, dioda kiri atas dan dioda kanan bawah yang forward biased, sehingga tahanan beban juga memiliki polaritas yang sama dengan sebelumnya. Secara bentuk, tegangan masukan dan keluaran penyearah gelombang penuh dengan menggunakan bridge dioda sama dengan menggunakan center tap trafo.





Gambar 4.7 Rangkaian dan Proses Penyearah Gelombang Penuh dengan bridge
Dioda

E. Rangkaian Penyearah dengan Filter Kapasitor
Keluaran penyearah rata-rata adalah tegangan DC yang memiliki denyut (ripple). Untuk mengubah denyut ini ke tegangan DC yang tetap, dibutuhkan sebuah penapis (filter). Gambar 4.8 memperlihatkan rangkain penyearah setengah gelombang dengan penapis menggunakan Kapasitor.


Gambar 4.8 Rangkain Penyearah Setengah Gelombang dengan Filter Kapasitor

Selama seperempat siklus pertama dari tegangan sumber, dioda di-forward biased. Pada saat itu, dioda menghubungkan sumber langsung melintas kapasitor, sehingga kapasitor diisi sampai tengangan puncak. Namun, setelah melewati puncak positif, dioda berhenti konduksi. Pada keadaan ini, kapasitor membuang muatannya melalui resistansi beban. Dengan rancangan yang baik, tetapan waktu pembuangan (tRC) dapat dibuat jauh lebih besar daripada perioda T sinyal masuk. Oleh karena itu, kapasitor hanya kehilangan sebagian besar kecil muatannya. Kemudian, pada saat tegangan sumber mencapai puncaknya kembali, dioda menghantar sebentar dan mengisi kapasitor kembali sampai tegangan puncaknya. Proses ini digambarkan pada Gambar 4.9.


(a)


(b)

Gambar 4.9 Penapisan sinyal DC menggunakan kapasitor (a) Proses dan
(c)   Detail Hasil Pemfilteran

Hal ini juga terjadi pada rangkaian penyearah gelombang penuh dengan diode bridge, sebagaimana tampak pada Gambar 4.10.


(a)

(b)

Gambar 4.10 Rangkaian Penyearah Dioda Bridge dengan penapis kapasitor





Gambar 4.11 Keluaran Tegangan DC

Penyearah berfungsi untuk mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC. Penyearah ada 2 macam, yaitu penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh.

F. Rumus Tegangan Penyearah Setengah Gelombang:

Nilai tegangan puncak input transformator:

VRMS=Vmax /√2
VRMS=0,707 X Vmax

Tegangan rata-rata DC pada penyearah setengah gelombang adalah:


VDC=Vmax / π
VDC=0,318 x Vmax

Frekuensi output:

fout = fin

Tegangan Maksimal DC pada penyearah setengah gelombang adalah:

Vmax = 2.Vpp
G. Rumus Tegangan Penyearah Gelombang Penuh:

Tegangan rata-rata DC pada penyearah sinyal gelombang penuh:

VRMS=Vmax /√2
VRMS=0,707 X Vmax

Frekuensi output:

fout = 2.fin


“Sekian Terima kasih”
~Selamat Belajar~





Source : Makalah DIODA SEMESTER III

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Translate

Wheather Forecast

Monster Drift

Welcome to My Blog

Aqua Clock

Popular Post

Diberdayakan oleh Blogger.

AT-TAUHID

AT-TAUHID
syahadah

- Copyright © YONAS SYABAB'S INFORMATION CENTER -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Yonas Septiyan -