Posted by : Unknown
Senin, 13 Mei 2013
Terorisme Internasional;
Siapa Dalang,Siapa Penumpasnya?
Kata ‘terorisme’ sekarang ini[1]
diartikan sebagai segala sesuatu yang mengancam kedamaian manusia,
menghancurkan harta benda dan membunuh orang-orang tak berdosa. Dengan definisi
seperti ini berarti terorisme tak ada bedanya dengan tindak kriminal (al
ijrâm).
Kata terorisme kembali menjadi momok pembicaraan sejak
beberapa waktu lalu. Pada seperempat terakhir abad 20, media-media massa banyak
mengkonsumsi dan memunculkan kata ini. Puncaknya adalah ketika kejadian 11
September 2001 yang menghancurkan gedung WTC dan sebagian gedung Pentagon di
Amerika. Sejak saat itu, terorisme menjadi headline setiap berita,
koran, majalah, artikel dan buku.
Tapi ada satu pertanyaan yang selalu mengusik. Apakah
terorisme itu? Apa hakekat dari terorisme itu sendiri? Sepertinya pertanyaan
ini sampai sekarang belum bisa dijawab secara proporsional. Begitu juga,
sumber-sumber penyebab tindak kriminal pun belum bisa diidentifikasi secara
benar.
Untuk itu, dalam buku ini penulis sengaja mengetengahkan
berbagai contoh tindak terorisme dan kriminal pada sepanjang sejarah manusia.
Hal ini dimaksudkan agar kita bisa dengan jelas melihat siapa sebenarnya yang
layak disebut teroris. Benarkah Islam agama para teroris? ataukah mereka adalah
orang-orang Yahudi, Kristen, orang-orang Arab, atau kaum Komunis?
Apakah terorisme bersifat religius? Dalam arti kata
apakah pemeluk suatu agama tertentu saja yang layak disebut teroris? Ataukah
terorisme bersifat rasis sehingga golongan ras tertentulah yang pantas disebut
teroris?
Begitu juga, siapa yang selalu menjadi korban tindak
terorisme? Apakah ada segolongan tertentu manusia yang selalu terancam tindak
terorisme?
Selain itu, tulisan ini juga berusaha menjawab pertanyaan
bagaimana menghentikan tindak terorisme, yaitu bagaimana menciptakan kedamaian
dunia.
Dalam tulisan ini penulis berusaha membahas segala tema di
atas seringkas-ringkasnya sehingga mudah dibaca dan dimengerti. Penulis juga
selalu berusaha menyertakan referensi untuk membuktikan validitas data yang
penulis ketengahkan—sehingga mudah diterima pembaca.
Adapun maksud penulisan buku ini di antaranya adalah:
1.
Menjelaskan kebenaran, yaitu dengan cara mengetahui
sumber-sumber terorisme sehingga tidak asal tuduh terhadap suatu golongan yang
pada dasarnya bersih dari praktik-praktik terorisme. Juga supaya dalam membasmi
tindak terorisme tidak salah cara sehingga malah akan berakibat sebaliknya.
Maksud hati ingin mengobati, tapi bukan tambah sembuh, malah semakin menambah
sakit.
2.
Membuat jalan untuk menghancurkan segala tindak terorisme
sehingga tercapai stabilitas dan kedamaian dunia.
Ini adalah ajakan menuju kebenaran dan keadilan. Siapa tahu, Tuhan mau
meng-islahkan satu generasi dengan hanya melalui sebuah tulisan.
Bagian Pertama;
Siapa Pelaku Tindak
Terorisme
Melacak Akar Sejarah Terorisme
Bagi mereka yang mengikuti sejarah perkembangan manusia,
pasti mendapati banyak sekali kejadian kriminil yang merupakan tindak
terorisme. Kalau diruntut dari pertama, kejadian-kejadian itu adalah sebagai
berikut;
● Iblis yang
sombong dan pembangkang, menghasut serta menyesatkan Adam.
● Kabil, salah
satu anak lelaki Adam membunuh saudaranya sendiri, yaitu Habil, karena urusan
wanita.
● Nabi Nuh
mendapat kecaman dan siksaan dari kaumnya, karena ia mengajak pada kebenaran.
● Nabi Ibrahim
dilempar dan dibakar kaumnya sendiri.
● Kaum Syuaib berkata,
seperti yang disebut dalam Al-Quran, "Sesungguhnya kami akan mengusir
kamu hai Syu'aib dan orang-orang yang beriman bersamamu dari kota kami, kecuali
kamu kembali kepada agama kami..." (QS. Al A’raaf [7]:88).
● Manusia mengubur anak
wanita hidup-hidup, menyalakan api dan membakar orang lain hidup-hidup.
● Zakariya dan Yahya,
dua utusan Allah yang terbunuh oleh kaumnya.
● Nabi Isa selalu
dikejar-kejar hendak dibunuh dan disalib.
● Kaum Nasrani datang
dari Yaman bermaksud untuk menghancurkan Ka’bah, tempat berhaji jutaan manusia.
Contoh-contoh di atas merupakan sejumlah tindakan teroris
yang terjadi pra Islam. Tapi di sini, penulis akan lebih berkonsentrasi pada
tindak terorisme yang terjadi setelah munculnya agama Islam, khususnya pada
masa-masa sekarang ini.
**Bersambung ke bagian 2**
Source :
Abdul
Mahdi Abdul Kadir Abdul Hadi; Ma'ady,
Kairo; November,
2002
[1]
Adapun menurut asal kata bahasa
Arab, teror (al irhâb) berarti takut (khauf) dan menakut-nakuti (takhwîf).
Seperti dalam firman Allah, “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan
apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang
(yang dengan persiapan itu) kamu menggetarkan musuh Allah…” (QS. Al Anfaal [ 8]:60).