Posted by : Unknown
Kamis, 02 Mei 2013
informasi PJB Muara Tawar
Pembangkit listrik di PT PJB UP Muara Tawar terdiri atas :
Mulai operasi :
- GT 1.1 tanggal : 23 Januari 1997
- GT 1.2 tanggal : 18 Maret 1997
- GT 1.3 tanggal : 9 April 1997
- GT 2.1 tanggal : 15 Mei 1997
- GT 2.2 tanggal : 20 Juni 1997
- ST 1.4 tanggal : 8 Oktober 1997
Secara kelistrikan UP Muara Tawar akan terhubung langsung dengan sistem SUTET 500 KV Jawa-Bali.
Spesifikasi Turbin dan Generator PLTG Muara Tawar
I. Gas Turbin
Produksi : ABB (Swiss)
Type : GT 13 E 2 Dual
Bahan Bakar : HSD/Gas
Jumlah Burner : 72 Buah
Nox Reduction : Water Injection
II. Generator
Pabrik : ABB Turbo Generator
Daya Max : 168 MW (210MVA)
Power Factor : 0,8
Tegangan Stator : 16 KV (15,6 KV – 16,4 KV)
Arus Stator : 6,594 KA (MAX)
Temp Stator : MAX 1. 120 C
MAX 2. 130 C
Sistem Pendingin : Udara / Air
Arus Excitasi : 1326 A
TURBIN : 5 Tingkat
KOMPRESSOR : 21 Tingkat
INLET FILTER : 900 Buah
Prinsip Operasi
PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas) adalah proses pembangkitan energi listrik dimana rotor generator digerakkan(putar) oleh tubin yang di putar oleh gas hasil pembakaran udara bertekanan (dari kompresor) dengan bahan bakar (minyak atau gas).
Siklus pada Turbin gas merupakan sebuah siklus terbuka, artinya gas hasil pembakaran yang telah digunakan untuk memutar turbin langsung dibuang ke udara. Proses kerjanya:
Udara masuk ke dalam kompresor, untuk dinaikkan suhu dan tekanannya. Udara bertekanan kemudian masuk ke dalam ruang bakar (combuster). Dalam ruang bakar udara dan bahan bakar (HSD/gas) di bakar. Gas hasil pembakaran dialirkan menggerakkan sudu-sudu turbin untuk memutar poros. Poros ini merupakan rotor dari generator (altenator) juga. Dengan adanya penguatan arus medan (eksitasi) pada rotor akan memunculkan medan pada belitan rotor generator, sehingga saat rotor diputar maka akan di hasilkan tegangan bolak-balik (ggl) di stator generator.
Komponen-komponen utama PLTG terdiri dari :
1. Kompresor
Kompresor merupakan peralatan yang berfungsi memasok udara bertekanan kedalam ruang bakar sesuai kebutuhan dan sebagai pendingin serta udara kontol saat beroperasi. Kompresor terdiri atas sudu-sudu yang bertingkat, energi kinetik fluida akan masuk dari satu sidu ke sudu tinggat berikutnya dengan diikuti penambahan tekanan.
Pada ABB GT 13 E 2 kompresor memiliki 21 tingkat.
2. Ruang Bakar (Combuster)
Ruang bakar berbentuk cincin angular yang terdiri dari 6 sektor dengan 72 burner. Proses pembakaran di ruang bakar terdiri atas udara bertekanan dari kompresor, bahan bakar (minyak/gas) dan api dari ignitor. Pada proses pembakaran, temperatur akan naik, tetapi tekanan tetap. Bahan bakar di masukkan melalui dual fuel nozzle burner, yang akan menyemprotkan minyak atau gas yang dikabutkan. Gas hasil pembakaran ini akan di teruskan ke sudu-sudu turbin untuk menggerakkan rotor turbin. Bahan bakar yang digunakan adalah HSD dan Gas.
4. Turbin
Turbin berfungsi merubah energi panas hasil pembakaran di ruang bakar menjadi energi gerak (putar). Gas panas yang dihasilkan dari pembakaran akan masuk ke turbin, dan berekpansi ke tekanan udara luar melalui barisan sudu turbin.
5. Generator
Generator berfungsi merubah energi mekanik dari putaran poros menjadi energi listrik. Generator yang digunakan adalah generator sinkron yang akan membangkitkan tegangan bolak-balik berdasarkan prinsip dasar elektromagnetik. Kumparan medan di rotor yang di suplly dengan arus DC (eksitasi) dan berputar akan menginduksikan ggl/tegangan bolak balik di stator generator.
Komponen-komponen bantu PLTG antara lain :
1. Air Intake yang berfungsi mensuplai udara bersih untuk kompresor. Udara luar sebelum masuk kompresor akan di saring (filter) yang berjumlah 900 buah.
2. VIGV, Variable Inlet Guide Vanes yang berfungsi mengatur jumlah volume udara yang di kompresikan sesuai dengan kebutuhan turbin. Jumlah udara yang masuk akan disesuaikan dengan sudut pembukaan sudu-sudu(daun- daun pintu) VIGV. Dimana saat start sudut adalah -62 degre, sedangkan terbuka penuh adalah (beban base load) sudut 0 degre.
berfungsi agar udara dan bahan bakar dapat bercampur maka di awal pembakaran perlu adanya ignitor. Pada UP Muara tawar digunakan gas propane atau elpiji sebagai ignitor.
4. NOx Water System,
yaitu sistem penambahan air dengan kompresor bertekanan tertentu (di automizing) ke ruang bakar saat turbin menggunaan bahan bakar HSD. Hal ini bertujuan mengurangi emisi gas buang NOx yang berbahaya bagi lingkungan, dan juga peralatan (sudu-sudu turbin).
5. Blow off valve
berfungsi untuk mengurangi besarnya aliran udara yang masuk ke kompresor utama atau membuang udara dari tingkat tertentu. Hal ini untuk menghindari stall.
6. Lube Oil System,
untuk memberikan pelumasan dan pendingin bearing-bearing turbin, compresor , dan generator. Memberi supply minyal (oil) untuk jacking oil system. Juga untuk memberi supply untuk power oil system.
7. Hydraulic rotor baring, berfungsi untuk memutar rotor pada saat unit standby atau shutdown (turning motor). Dimana bila tidak ada sistem rotor barring, akan menyebabkan poros turbin bengkok, dan saat di start akan muncul vibrasi yang dapat menyebabkan unit trip. Putaran pada rotor baring.
Sistem Kontrol Operasional Turbin gas :
A. EGATROL (kontrol utama gas turbin) yang mengatur :
1. StartUp Control : mengatur sequence start da stop Gas turbin secara otomatis.
2. Load/Frekuensi Control : mengatur operasi gas turbin untuk mendapatkan beban yang di inginkan sesuai set poinnya.
3. Temperature Control : mengatur operasi gas turbin saat beban maksimum (base load)
B. UNITROLMengatur kerja Excitasi (tegangan generator) sesuai sinyal input dari sistem Egatrol.
Pengaman Operasi pada Turbin gas
Trip pada gas turbin dipengaruhi oleh sistem proteksi GT termasuk supply bahan bakar. Jika GT trip maka damper gas keluar akan menutup dengan kecepatan tinggi dan katup isolasi juga trip. ada lima jenis proteksi gas turbin :
1. Alarm
2. PLS
3. PLST
4. Trip
5. Manual Trip
Pembangkit listrik di PT PJB UP Muara Tawar terdiri atas :
- 5 unit PLTG (Gas Turbine) kapasitas @ 145 MW (Blok I Combine Cycle, Blok II Open Cycle).
- 1 unit PLTGU (Steam Turbine) kapasitas 219 MW ( Combine Cycle Blok I)
Mulai operasi :
- GT 1.1 tanggal : 23 Januari 1997
- GT 1.2 tanggal : 18 Maret 1997
- GT 1.3 tanggal : 9 April 1997
- GT 2.1 tanggal : 15 Mei 1997
- GT 2.2 tanggal : 20 Juni 1997
- ST 1.4 tanggal : 8 Oktober 1997
Secara kelistrikan UP Muara Tawar akan terhubung langsung dengan sistem SUTET 500 KV Jawa-Bali.
Spesifikasi Turbin dan Generator PLTG Muara Tawar
I. Gas Turbin
Produksi : ABB (Swiss)
Type : GT 13 E 2 Dual
Bahan Bakar : HSD/Gas
Jumlah Burner : 72 Buah
Nox Reduction : Water Injection
II. Generator
Pabrik : ABB Turbo Generator
Daya Max : 168 MW (210MVA)
Power Factor : 0,8
Tegangan Stator : 16 KV (15,6 KV – 16,4 KV)
Arus Stator : 6,594 KA (MAX)
Temp Stator : MAX 1. 120 C
MAX 2. 130 C
Sistem Pendingin : Udara / Air
Arus Excitasi : 1326 A
TURBIN : 5 Tingkat
KOMPRESSOR : 21 Tingkat
INLET FILTER : 900 Buah
Prinsip Operasi
PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas) adalah proses pembangkitan energi listrik dimana rotor generator digerakkan(putar) oleh tubin yang di putar oleh gas hasil pembakaran udara bertekanan (dari kompresor) dengan bahan bakar (minyak atau gas).
Siklus pada Turbin gas merupakan sebuah siklus terbuka, artinya gas hasil pembakaran yang telah digunakan untuk memutar turbin langsung dibuang ke udara. Proses kerjanya:
Udara masuk ke dalam kompresor, untuk dinaikkan suhu dan tekanannya. Udara bertekanan kemudian masuk ke dalam ruang bakar (combuster). Dalam ruang bakar udara dan bahan bakar (HSD/gas) di bakar. Gas hasil pembakaran dialirkan menggerakkan sudu-sudu turbin untuk memutar poros. Poros ini merupakan rotor dari generator (altenator) juga. Dengan adanya penguatan arus medan (eksitasi) pada rotor akan memunculkan medan pada belitan rotor generator, sehingga saat rotor diputar maka akan di hasilkan tegangan bolak-balik (ggl) di stator generator.
Komponen-komponen utama PLTG terdiri dari :
1. Kompresor
Kompresor merupakan peralatan yang berfungsi memasok udara bertekanan kedalam ruang bakar sesuai kebutuhan dan sebagai pendingin serta udara kontol saat beroperasi. Kompresor terdiri atas sudu-sudu yang bertingkat, energi kinetik fluida akan masuk dari satu sidu ke sudu tinggat berikutnya dengan diikuti penambahan tekanan.
Pada ABB GT 13 E 2 kompresor memiliki 21 tingkat.
2. Ruang Bakar (Combuster)
Ruang bakar berbentuk cincin angular yang terdiri dari 6 sektor dengan 72 burner. Proses pembakaran di ruang bakar terdiri atas udara bertekanan dari kompresor, bahan bakar (minyak/gas) dan api dari ignitor. Pada proses pembakaran, temperatur akan naik, tetapi tekanan tetap. Bahan bakar di masukkan melalui dual fuel nozzle burner, yang akan menyemprotkan minyak atau gas yang dikabutkan. Gas hasil pembakaran ini akan di teruskan ke sudu-sudu turbin untuk menggerakkan rotor turbin. Bahan bakar yang digunakan adalah HSD dan Gas.
4. Turbin
Turbin berfungsi merubah energi panas hasil pembakaran di ruang bakar menjadi energi gerak (putar). Gas panas yang dihasilkan dari pembakaran akan masuk ke turbin, dan berekpansi ke tekanan udara luar melalui barisan sudu turbin.
5. Generator
Generator berfungsi merubah energi mekanik dari putaran poros menjadi energi listrik. Generator yang digunakan adalah generator sinkron yang akan membangkitkan tegangan bolak-balik berdasarkan prinsip dasar elektromagnetik. Kumparan medan di rotor yang di suplly dengan arus DC (eksitasi) dan berputar akan menginduksikan ggl/tegangan bolak balik di stator generator.
Komponen-komponen bantu PLTG antara lain :
1. Air Intake yang berfungsi mensuplai udara bersih untuk kompresor. Udara luar sebelum masuk kompresor akan di saring (filter) yang berjumlah 900 buah.
Gambar 5. Air Intake
2. VIGV, Variable Inlet Guide Vanes yang berfungsi mengatur jumlah volume udara yang di kompresikan sesuai dengan kebutuhan turbin. Jumlah udara yang masuk akan disesuaikan dengan sudut pembukaan sudu-sudu(daun- daun pintu) VIGV. Dimana saat start sudut adalah -62 degre, sedangkan terbuka penuh adalah (beban base load) sudut 0 degre.
Gambar 6. VIGV System
3. Ignitorberfungsi agar udara dan bahan bakar dapat bercampur maka di awal pembakaran perlu adanya ignitor. Pada UP Muara tawar digunakan gas propane atau elpiji sebagai ignitor.
4. NOx Water System,
yaitu sistem penambahan air dengan kompresor bertekanan tertentu (di automizing) ke ruang bakar saat turbin menggunaan bahan bakar HSD. Hal ini bertujuan mengurangi emisi gas buang NOx yang berbahaya bagi lingkungan, dan juga peralatan (sudu-sudu turbin).
5. Blow off valve
berfungsi untuk mengurangi besarnya aliran udara yang masuk ke kompresor utama atau membuang udara dari tingkat tertentu. Hal ini untuk menghindari stall.
6. Lube Oil System,
untuk memberikan pelumasan dan pendingin bearing-bearing turbin, compresor , dan generator. Memberi supply minyal (oil) untuk jacking oil system. Juga untuk memberi supply untuk power oil system.
7. Hydraulic rotor baring, berfungsi untuk memutar rotor pada saat unit standby atau shutdown (turning motor). Dimana bila tidak ada sistem rotor barring, akan menyebabkan poros turbin bengkok, dan saat di start akan muncul vibrasi yang dapat menyebabkan unit trip. Putaran pada rotor baring.
Sistem Kontrol Operasional Turbin gas :
A. EGATROL (kontrol utama gas turbin) yang mengatur :
1. StartUp Control : mengatur sequence start da stop Gas turbin secara otomatis.
2. Load/Frekuensi Control : mengatur operasi gas turbin untuk mendapatkan beban yang di inginkan sesuai set poinnya.
3. Temperature Control : mengatur operasi gas turbin saat beban maksimum (base load)
B. UNITROLMengatur kerja Excitasi (tegangan generator) sesuai sinyal input dari sistem Egatrol.
Pengaman Operasi pada Turbin gas
Trip pada gas turbin dipengaruhi oleh sistem proteksi GT termasuk supply bahan bakar. Jika GT trip maka damper gas keluar akan menutup dengan kecepatan tinggi dan katup isolasi juga trip. ada lima jenis proteksi gas turbin :
1. Alarm
2. PLS
3. PLST
4. Trip
5. Manual Trip
Source : http://yogilaksono.blogspot.com/2009/06/training-di-muara-tawar.html